(Denpasar, 27 Mei 2008) Akhirnya, setelah melalui pemilihan yang ketat terhadap ratusan mahasiswa dan mahasiswi yang mencalonkan diri, terpilihah sudah Duta Bahasa yang baru untuk tahun 2008.
Bertempat di Gedung Balai Bahasa Tembau, enam pasang finalis melakukan sesi tanya jawab terakhir di atas panggung. Yah, pertanyaannya sih gak jauh-jauh dari seputar penggunaan Bahasa dan fungsinya. Dari juri yang berjumlah tiga orang, yaitu Drs. Caesarius Ruddyanto, M.A. (Kepala Balai Bahasa Denpasar); Drs. I Made Madia, M.Hum. (Dosen Fakultas Sastra Universitas Udayana); I. G. A. A. Mas Tri Adnyani, S.S., M.Hum. (Dosen Fakultas Sastra Universitas Udayana), akhirnya terpilih dua orang Duta Bahasa yang baru. Mereka adalah Gede Putra Kartika Wijaya (Fak Kedokteran Unud) dan Kadek Wirahyuni (Undhiksa). Lucunya, karena mereka berdua membawa suporter paling banyak akhirnya mereka juga yang terpilih sebagai peserta favorit.
"Secara kuantitas peserta tahun ini meningkat banyak. Tapi secara kualitas ada penurunan, terutama dari segi penulisan.", ungkap dr. Sutarsa dan Ayu Diandra, Duta Bahasa tahun 2007. Hmm... menurut kami sih perlu ada sosialisasi kepada calon Duta Bahasa mengenai Duta Bahasa itu apa, soalnya masih agak rancu tugas dan fungsinya, ya gak?! Si pemenang bakal dapetin privilege untuk bisa mengikuti Kongres Bahasa, pembuatan Undang-Undang, serta mengikuti berbagai program dari Kementerian Pendidikan. Wah seru tuh!
Anyway, dr. Sutarsa dan Ayu Diandra juga menyarankan agar peserta Duta Bahasa ini diikuti dari luar Universitas Sastra. Terutama bagi mahasiswa Universitas yang frekuensi penggunaan Bahasanya cukup tinggi. "Karena kalau yang menang dari Fakultas Sastra, itu kan sudah lumrah", ungkap mereka lagi.
So, bagi Kartika Wijaya dan Wirahyuni, selamat ya guys. @theYC
Ga penting...
ReplyDeleteKadar koq ga ikutaaannn????