Kata PERTAMINA pusat distribusi bensin akan kembali normal pada hari Minggu kemarin. Well, memang sih akhirnya antrean sudah mulai kembali normal (tapi nggak juga sih...). Tapi ini cuman sekedar pemikiran yg aku pikirkan sejak ikutan ngantre bensin beberapa hari kemarin.
Kebayang dalam pikiranku pasti banyak anak-anak SMU yg bolos dengan gampangnya dengan alasan ngantre gk dapet bensin, trus pasti adaa aja guru-guru dan dosen yg gak ngajar dengan alasan gak dapet bensin, bahkan adaa aja karyawan yg ngantre bensin sampai berjam-jam sampai gak jadi kerja. Orang-orang sampai panik and bawa semua kendaraan yg mereka punya di rumah untuk diantrekan bensin. Kalau perlu bawa jerigen ber jerigen jerigen. Nah, kebayang gak kalau satu aja keluarga di Bali punya 2 (dua) sepeda motor dan 1 (satu) mobil. betapa paniknya mereka kalau semua anggota keluarga gak dapet bensin?
Apa yg salah dari ini? Gk koq, gk ada yg salah! Memang sih kita sebagai rakyat bakal cenderung menyalahkan pihak Pemerintah atau PERTAMINA, tapi aku sekarang lagi nyoba berpikir dari sudut yg laen. Tarnyata dengan kejadian seperti ini aku baru nyadar betapa kita sebagai manusia (dan juga di Bali) sudah sangat tergantung banget sama yg namanya kendaraan. Kalau gak ada bensin, kendaraan gak bakalan bisa jalan. Dan kalau kendaraan gak bisa jalan semua lini kehidupan di Bali bakal lumpuh. Kayaknya kita hampir aja lumpuh kemarin. Apalagi di Bali emang gak ada kendaraan umum. Semua bakal punya alasan untuk gak kemana mana dan gak ngelakuin apa-apa...
Hmm... coba aja kalau kita bisa membanggakan 'sepeda gayung' kita. Maksudku, kalau kita gak malu untuk memakai seped gayung untuk kemana-mana, dan kalau saja pemerintah kita bikin fasilitas yg cukup untuk para sepeda gayungers. Selain sehat, polusi bakal berkurang banget. beginilah kalau negara berkembang pasti bakal selalu menjadi konsumen untuk produk-produk negara maju. Sedankan mereka si negara maju malah berbalik untuk back to nature. Mungkinkah kedepannya saking ketergantungannya kita sama kendaraan pribadi, maka kita akn lumpuh kalau tanpa bensin dan tanpa kendaraan pribadi...???
Opini oleh : Eka D.
No comments:
Post a Comment