Interview: Agung Wardhana on Against ADB Movement

Agung Wardhana WALHI Bali

Agung Wardhana

Konferensi Internasional ADB atau Asian Development sudah berlalu pada 4 hingga 5 Mei lalu. Konferensi tahunan ADB yang ke-42 ini berlangsung di Nusa Dua dan dihadiri oleh delegari dari berbagai negara. Bukan ADB nya yang bikin kami tertarik namun jarang-jarang kami liat ada gerakan perlawanan atau demo atau protes (or whatever you named it) yang dilakukan oleh rekan-rekan di Bali. Gerakan lawan ini dilakukan oleh rekan-rekan di WALHI Bali dan didukung oleh beberapa rekan aktivis dan LSM dari berbagai belahan dunia ini. Sempat terjadi penangkapan, gontok-gontokan dengan pihak keamanan hingga aksi protes yang ramai dan rubut di berbagai forum di dunia maya. Hmm, jadi penasaran apa sih sebenarnya yang sedang 'diperjuangkan'. Supaya kita sama-sama tambah tahu, yuk kita simak wawancara eksklusif TheYC dengan Bli Agung Wardhana, salah satu 'penekek'nya WALHI Bali.


QSiapa sih yang menggagas Asian People Summit Against ADB (APSA ADB) ini?
AAsian People Summit Against ADB digagas setahun yang lalu di Jakarta saat berlangsungnya Pertemuan Strategis Nasional merespon rencana Asian Development Bank (ADB) Annual Governor Meeting (pertemuan tahunan dewan Gubernur ADB). Saat pertemuan tersebut disepakati untuk menyatukan sikap masyarakat sipil yang ada di Asia dalam menyoroti kinerja ADB selama ini.


QSebelum melanjutkan perbincangan tentang GERAK LAWAN ini, in case masih banyak remaja Bali yang tidak tahu atau tidak mengerti bagaimana tentang ADB ini, bisa diceritakan sedikit kan mengenai apa sih yang sudah terjadi sehingga Bli Gung dan rekan2 akhirnya melakukan GERAK LAWAN against the ADB?
AAsian Development Bank (ADB) dibentuk pada 1966 dengan tujuan untuk menyediakan dan memfasilitasi dana pembangunan di kawasan Asia Pasifik yang awalnya beranggotakan 31 negara dan saat ini telah menjadi 63 negara (18 negara diantaranya berasal dari luar Asia Pasifik). Pengambilan keputusan di ADB menggunakan mekanisme yang didasarkan pada besaran jumlah uang yang diinvestasikan (one dollar one vote). Pemilik kuota hak suara terbesar adalah Jepang dan AS.

ADB bersama dengan IMF dan World Bank adalah pendukung setia Washington Concencus, yaitu program ekonomi kapitalis neo-liberal lewat jebakan utang. negara bisa memperoleh utang asalkan mau memenuhi syarat yang telah ditentukan yakni mendorong: 1. Kebijakan anggaran ketat; 2. Liberalisasi keuangan; 3. Liberalisasi industri dan perdagangan; 4. privatisai dan penjualan aset-aset milik bangsa. Program-program ini yang saat ini kita rasakan lewat penjualan BUMN kepada asing, pencabutan subsidi sehingga menyebabkan kenaikan harga sembako, penguasaan sumber daya alam oleh asing, privatisasi air-pendidikan-layanan kesehatan,dll.

Selain itu proyek-proyek yang didanai ADB banyak sekali yang sebenarnya tidak dibutuhkan oleh masyarakat dan malah merusak tatanan sosial, menimbulkan kerusakan lingkungan, melakukan penggusuran dan pelanggsaran HAM. di Bali misalkan, pada 1980-an sampai pertengahan 1990, ADB membiayai proyek pembuatan irigasi untuk pertanian. Dari seluruh dana utang yang diberikan, 70 % nya harus digunakan untuk membayar tenaga ahli hingga konsultan, membeli peralatan dan material proyek yang semuanya harus didatangkan dari Jepang. Berbekal paradigma bahwa irigasi pertanian hanya merupakan hal teknis, konsultan dan tenaga ahli dari Jepang maka pembangunannya pun bersifat teknis belaka. Baru-baru ini muncul laporan audit proyek irigasi pertanian tersebut yang menyatakan bahwa proyek irigasi pertanian di Bali adalah proyek yang gagal karena telah merusak tatan sosial, politik, budaya dari sistem subak yang ada di Bali. (kita tahu bersama bahwa Subak tidak hanya merupakan hal teknis pembagian air saja, tetapi didalamnya ada sistem sosial antar petani, sistem budaya dan sistem politik yang membuat petani berdaulat).

Itu hanya baru satu kasus tentang proyek yang dibiayai ADB..masih banyak lagi yang lain dan jauh lebih ironis.


QKami menangkap bahwa ada pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat Indonesia melalu GERAK LAWAN ini. Bisa dibagi apa pesan itu bli?
APesan yang ingin disampaikan oleh Asian People's Movement Against ADB ini adalah menuntut pertanggungjawaban ADB atas krisis yang telah ditimbulkannya (krisis keuangan, krisis pangan, krisis energi, krisis iklim). Kami menyatakan bahwa ADB telah gagal dalam membawa rakyat Asia menuju kesejahteraan dan malah ADB menjadi perpanjangtanganan dari program-program yang memiskinkan rakyat. Untuk itu seharusnya ADB di bubarkan dan dibentuk lembaga baru yang mendanai program pembangunan berdasarkan nilai-nilai solidaritas bukan melakukan penjajahan


QSehubungan dengan GERAK LAWAN terhadap ADB ini, bisa gak diceritakan sedikit mengenai fakta-fakta yang bli dan rekan2 kemukakan sebagai bentuk 'penjajahan baru' di era modern (dan kita sedang dijajah) ini?
AIya, saat ini kita sedang dijajah. memang penjajahan hari ini mengambil bentuk yang berbeda dengan sebelumnya. saat ini kita merasa tidak dijajah karena dia sangat halus masuk melalui dibidang ekonomi. Buktinya, Indonesia terjebak dalam utang luar negeri yang besar yakni Rp. 1.667 trilliun (2009) maka lebih dari 30 % anggaran negara dihabiskan untuk membayar utang pokok dan bunga utang sehingga terjadi pemotongan anggaran untuk pelayanan hak dasar rakyat.

Kebijakan privatisasi yang didorong oleh ADB membuat Indonesia kehilangan kedaulatan sebagai bangsa merdeka, karena sumber daya alamnya sebagian besar telah dikuasai oleh asing. Ayo kita lihat siapa pemilik ladang minyak dan gas bumi terbesar di Indonesia? Ada Exxon, Shell,dan Perusahaan Multinasional lainnya. Trus 70 % batubara yang kita miliki harus diekspor ke luar negeri untuk memenuhi kebutuhan pasar global sehingga Kaltim (daerah penghasil batubara terbesar) harus memadamkan listrik bergiliran karena kekurangan pasokan batubara untuk pembangkit listriknya. Siapa pemilik bahan mineral diperut bumi kita? ada Freeport, Newmount dan perusahaan asing lainnya. Ikan dari laut kita sebagian diekspor juga untuk memenuhi kebutuhan pasar global. Hutan kita dirubah menjadi perkebunan kelapa sawit untuk menghasilkan minyak sawit yang juga untuk pasar global sehingga minyak goreng di dalam negeri menjadi langka.

Hal seperti diatas pernah kita rasakan saat dijajah (secara fisik) oleh VOC yang dilindungi kerajaan Belanda. Jika demikian halnya, berarti kita saat ini masih juga dijajah (secara ekonomi) yang dijebak lewat utang ADB, IMF dan Bank Dunia


QApa sih peran & fungsi serta visi dari seorang Agung Wardhana dalam gerakan ini? Karena kami melihat bli Gung sangat aktif dan gencar sekali dalam gerakan ini...
ASaya di Asian People's Movement Against ADB menjadi kordinator aksi untuk melakukan tekanan-tekanan publik, politik dan media kepada delegasi yang sedang mengadakan pertemuan di Nusa Dua Bali. Banyak yang melihat saya sebagai aktivis lingkungan, sehingga banyak yang juga mempertanyakan mengapa aktivis lingkungan bisa ikut bereaksi kepada ADB yang merupakan isu ekonomi-politik? Saya menjawab bahwa krisis lingkungan hidup dan krisis iklim yang kita rasakan hari ini merupakan hasil dari model pembangunan ekonomi kapitalistik. sehingga menghalalkan segala cara dalam memperoleh keuntungan, misal dengan melakukan eksploitasi dan ekstraksi sumber daya alam secara berlebihan, meminggirkan hak-hak rakyat atas sumber daya alam. Jadi permasalahan lingkungan tidak hanya merupakan permasalah 'jangan buang sampah sembarangan' atau 'lindungi binatang langka' tetapi harus dilihat dalam lingkup yang lebih luas, yakni sistem ekonomi yang tidak berpihak pada keberlanjutan hidup di planet ini


QApa sih ciri2 simptom ADB? lalu apa tindakan urgent yg bisa kita lakukan bila simptomnya di ketahui?
ACiri-cirinya, apabila pemerintah tunduk pada kepentingan negara asing, keranjingan untuk selalu meminjam dana dari lembaga keuangan internasional, melakukan privatisasi dan memfasilitasi investasi asing dalam mengeruk keuntungan diatas bumi pertiwi. Tindakan yang bisa kita lakukan adalah suarakan hak-hak anda sebagai warga negara agar negara ini kembali kepada tujuannya untuk mensejahterakan rakyat bukan mensejahterakan kepentingan segelintir elit dan perusahaan multinasional. Ingat kata Bung Karno ketika Indonesia ingin didikte oleh lembaga keuangan internasional "GO TO HELL WITH YOUR AID!" dan beliau percaya Indonesia bisa dibangun diatas kemandirian bangsa atau BERDIKARI (Swadesi kata Gandhi).

Tunduk Tertindas atau Bangkit Melawan, Karena Diam Adalah Penghianatan!


Well, okeh deh Bli Gung, thanks for your time, dan sukses selalu buat pergerakannya.

No comments:

Post a Comment