Petualangan TARO, Rahasia Pulau Dewa

Hay pals, masih ingat tentang event Petualangan Taro yang pernah dijanjikan oleh theYC liputannya? Nah, ini nih secuil cerita dibalik layar mengenai event tersebut. Nge-handle anak-anak emang gampang-gampang susah. Untuk itu semua persiapan sebelum hari-H harus sematang mungkin. Karena itulah, selama dua hari sebelum kedatang para peserta, panitia acara benar-benar nge-push prepare segala sesuatunya sedetail mungkin. Mulai dari rundown acara, peralatan dan perlengkapan, material pendukung, kotak P3K, games, hadiah-hadiah, transportasi dan akomodasi, material petualangan bahkan kami pun belajar beberapa lagu-lagu anak-anak lengkap dengan gerakannya. Kami juga harus mempersiapkan tenaga dan kesehatan untuk hari-H, karena pastinya akan lebih melelahkan.

Setelah proses seleksi yang ketat dari pihak penyelenggara, maka terpilihlah 5 anak untuk berpetualang ke Pulau Dewa, alias Pulau Bali. Masing-masing anak tersebut berhak mengajak 2 orang sahabat atau saudaranya serta satu orang pendamping (yang sudah dewasa tentunya) untuk bersama-sama memecahkan misteri “Kotak Putih” yang merupakan penyebab kedamaian dan keindahan Pulau Dewa (ce’ileeh, menjiwai banget ya). Masing-masing pemenang beserta dua orang sahabatnya akan didampingi oleh seorang kakak chaperon menjadi satu team yang solid.

So, mereka ke Bali bukan buat senang-senang atau jalan-jalan semata, melainkan mereka harus menyelesaikan misi menemukan “kotak putih” dan menyelamatkan si Pota (monyet kecil teman Taro) serta bersaing antar team untuk menjadi pemenang berdasarkan akumulasi nilai tertinggi yang akan diperoleh dalam petualangan ini.. Serangkaian petualangan seru dan teka-teki misterius akan mereka hadapi selama petualangan di Pulau Dewa ini. Selain itu, selama mereka berada di Pulau Dewa ini mereka harus belajar mengenai kebudayaan Bali, belajar untuk disiplin, jujur, bertanggung jawab sportif dan kreatif. Hal ini akan menjadi point untuk menambah kemenangan. Ternyata, petualangan ini bukan hanya dinikmati oleh anak-anak sebagai peserta Petualangan TARO dan juga para pendampingnya, bahkan panitia dan kakak-kakak chaperon yang mengawasi anak-anak ikut hanyut dalam petualangan ini (MKKB, masa kecil kurang bahagia).

Hari pertama petualangan, tugas masing-masing team adalah mencari “Massage in The Bottle” yang akan berisi petunjuk untuk petualangan berikutnya. Sebelumnya, team diperbolehkan bersenang-senang sepuasnya di Waterboom park. Coba tebak siapa yang kegirangan duluan, yup para chaperonnya (heheee). Tapi tapi tapi….team ternyata anak-anak ini bukan sembarang anak, khususnya untuk team theYC, meski ketiganya cewek-cewek yang masih kelas enam SD, ternyata mereka punya nyali yang gede juga. Gimana nggak, belum apa-apa mereka sudah pengen mencoba wahana baru di waterbom ini yang sumpeh deh bikin sport jantung, itu tuh wahana Bomerang yang curamnya hampir 90° dan ekstrim bwanget. Belum reda dari shock, sudah langsung mencoba wahana ekstrim n’ super ngeri lainnya sampai berkali-kali. Guess what, teriakan chaperon ternyata jauh lebih kencang daripada si anak-anak (jadi malu euy). Itu dia serunya main-main bersama anak-anak, kita akan menanggalkan jati diri kita dan membaur menyelami jiwa anak-anak yang freedom dan serba ingin tahu.

Hari kedua petualangan Taro ini, dan merupakan rangkaian dari hari kemarin adalah ke desa Taro di Kintamani. Kita bersepeda menuju Taro Elephant Park. Di sini, masing-masing team harus berusaha memecahkan misteri menyelamatkan Pota yang terkurung di Istana Gajah ini. Seru abiz daah…, para chaperon kudu lebih ekstra protektif dalam menjaga anak-anak (yaah, namanya anak-anak… gak mungkin langsung nurut kalau kita peringatkan akan bahaya, mereka akan belajar dari pengalaman mereka sendiri). Malam harinya adalah gala dinner dan merupakan puncak acara, termasuk pula pengumuman pemenang dan prosesi pencarian “kotak putih” yang harus ditemukan malam ini juga.

Dari semua rangkaian petualangan ini, tenyata banyak banget pengalaman dan pelajaran berharga yang bisa dipetik, bukan hanya untuk anak-anak saja namun juga kita semua. Lelah dan penat serasa terbayarkan dengan melihat anak-anak yang tertawa senang. Most kids hear what you say, some kids do what you say, but all kids do what you do…!! Kita semua pernah jadi anak-anak, bahkan mungkin kita ini masih kanak-kanak, mungkin kita bisa bercermin dari mereka yang benar-benar anak-anak… ^_^, @theYC

No comments:

Post a Comment