15 PTS Bersaing di Debat Bahasa Inggris Antarmahasiswa

Sebanyak 15 PTS di Kopertis Wilayah VIII, Senin (22/6) kemarin bersaing menjadi yang terbaik dalam lomba debat bahasa Inggris antarmahasiswa di kampus Program Pascasarjana Undiknas University. Ajang ini untuk menentukan duta Kopertis VIII ke babak final di Surabaya, bulan depan.

Debat bahasa Inggris yang pertama kali diadakan Kopertis VIII ini, menurut Wakil Rektor Undiknas University yang juga Ketua Panitia Drs. Ngakan Putu Kiskenda, M.S., baru pertama kali diadakan antar-PTS. Juara I dan II akan maju ke babak final bersaing dengan duta PTN dan PTS di Surabaya. Juara nasional akan mewakili Indonesia di lomba debat internasional di Turki.

Dari 15 peserta ini ada PTS mengirimkan dua tim. Sebanyak 11 PTS berasal dari Bali, NTB dan NTT masing-masing mengirim tiga tim. 'Kami berharap tim terkuat Kopertis VIII bisa menembus ke Turki,' ujar Kiskenda.

Rifai A Nur dari Dikti membenarkan lomba ini pertama kali digelar pisah dengan PTN. Ini dilakukan untuk memberi kesempatan bagi mahasiswa PTS ikut serta menuju ke babak final.

Ia mengakui potensi mahasiswa di PTS bersaing menjadi juara dengan PTN sama besarnya. Buktinya pada lomba debat tahun lalu, dari empat tim yang masuk final, dua dari PTS. Makanya ia meminta peserta jangan pesimistis menghadapi tim dari PTN. Lomba menggunakan model debat parlemen Inggris. Tim yang terbaik, kata dia, mampu berpendapat dengan bahasa Inggris yang baik, argumentasinya bagus serta merespons secara benar pendapat lawan berdasarkan teori dan pengalaman.

Koordinator Kopertis Wilayah VIII Baharuddin AB dalam sambutan tertulisnya dibacakan Kabag Akademis Nyoman Sudiatmika menekankan perguruan tinggi memiliki peranan penting mengembangkan potensi mahasiswa sebagai kader bangsa untuk mencetak kaum intelektual dalam pembangunan. Lomba ini juga mendukung aktualisasi mahasiswa untuk ikut memecahkan berbagai masalah nasional serta memberi solusi terbaik. Makanya ia meminta debat ini bukan sekadar debat melainkan belajar berpendapat berdasarkan tataran teori secara benar.

Sumber [Bali Post]

1 comment: